Di sebuah negeri, Baginda Raja merasakan bahwa salah seorang budak
istana yang bernama Dullah adalah manusia yang baik. Dullah kemudian
diangkat menjadi pelayan istana dan diberi baju-baju yang bagus.
Mengetahui hal itu, seorang pegawai istana iri hati. la menyelidiki
semua tingkah laku Dullah, sampai akhirnya mendapat petunjuk bahwa
permbantu baru tersebut melakukan tindak kriminal. Buktinya, setiap hari
Dullah membawa sebuah kantung dan masuk ke gudang harta. Beberapa saat
kemudian ia keluar membawa kantung yang sama. Demikian dilakukan Dullah
setiap hari. Sang pegawai istana lantas melaporkan bahwa Dullah mencuri.
Hari berikutnya, diam-diam raja bersembunyi di dalam gudang untuk membuktikan sendiri laporan pegawainya.
Benarlah! Seperti biasanya pagi itu Dullah masuk gudang. la membuka
bungkusan dan mengeluarkan pakaian kumalnya semasa menjadi budak, lalu
memakainya. Sambil berdiri di depan cermin, ia berkata kepada "budak" di
cermin, "Hai, Dullah, ingatlah kamu pernah menjadi budak. Jangan
sekali-kali melupakan hal itu. Bersyukurlah atas keberuntunganmu."
Dengan menahan haru, Sang Raja mendekati Dullah, "Sudah sejak lama
saya menyadari bahwa kamu adalah manusia berbudi luhur. Saya adalah
raja, namun justru kamu yang memiliki hati raja."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar